PANDEGLANG (Pos Kota) – Mata air Batu Qur’an tidak hanya dimanfaatkan
untuk irigasi dan berbagai keperluan rumah tangga penduduk setempat.
Namun sember air bekas peninggalan Syech Maulana Mansyurudin ini juga
mengandung berkah untuk penyembuhan dan pengasihan.
Konon dengan cara melakukan ritual mandi di tempat ini seseorang
diyakini tetap awet muda dan memiliki pancaran aura yang mempesona.
Kawasan Batu Qur’an bukan hanya dikenal sebagai wisata ziarah yang
terkandung berbagai sejarah. Namun di tempat ini juga menjadi obyek
wisata alam yang menjanjikan. Untuk mencapai wilayah ini, peziarah akan
melewati perkampungan penduduk.
Jalan menuju Batu Qur’an yang terletak di di Desa Cibulakan Kecamatan
Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten ini sangat mudah
dijangkau.
Di kawasan ini pengunjung akan disambut rindangnya pepohonan dengan
udara sejuk menyegarkan. Di balik rerimbunan pepohonan itu terdapat
sumber mata air. Yang tak lain adalah sumber mata air batu qur’an.
Lokasi wisata ini memang masih perawan. Karena belum ada perubahan
sedikitpun. Kecuali pagar pembatas pemandian yang menuju ke sumber mata
air batu qur’an yang diperuntukkan bagi laki-laki dan perempuan. Di
sebelah kiri sumber mata air batu Qur’an terdapat bangunan mushola yang
di dalamnya terdapat sumur yang merupakan peninggalan Syeh Maulana
Manshurudin. Kawasan ini dianggap sebagai tempat keramat yang selalu
menyedot ribuan pengunjung.
Mereka yang datang ke tempat ini dari berbagai kalangan. Tercatat
dalam buku tamu di kawasan Batu Qur’an ini mulai dari masyarakat
biasa, pejabat negara, pengusaha bahkan artis.
BIKIN AWET MUDA
Selain sebagai tempat wisata ziarah, kawasan Batu Qur’an ternyata
menyimpan kekuatan mistik yang mendatangkan berkah. Airnya diyakini
dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan bikin awet muda. Tak
pelak banyak pengunjung yang menyempatkan diri untuk mandi atau sekedar
cuci muka di tempat ini. Bahkan banyak yang para pengunjung yang membawa
pulang air dari batu qur’an ini.
Riwayat Batu Qur’an ini tak dapat dilepaskan dari karomah Syech
Mansyurudin saat melakukan perjalanan haji ke tanah suci Mekah Al
Mukaromah. Pada saat berangkat ke Mekah, Syech Maulana Mansurudin diberi
wasiat oleh Sultan Ageng Tirtayasa agar tidak boleh mampir ke tempat
lain dan harus langsung ke Mekah.
Namun dalam pernjalanan beliau lupa terhadap pesan bapaknya. Kemudian ia mampir ke daerah pulau Menjeli, wilayah Cina.
Menurut riwayat, dua tahun beliau menetap di pulau tersebut dan kawin
dengan ratu jin dan dikarunia putera satu. Tak lama kemudian ia ingat
pesan bapaknya lalu menuju ke Mekah. Selama di Mekah ia banyak menimba
ilmu dari berbagai ulama dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Permohonan ampunan beliau ternyata dikabulkan Allah. Beliau juga
diberikan berbagai karomah ilmu yang sempurna termasuk ilmu kewalian.
Dengan izin Allah selama dalam perjalanan pulang dari Mekah Ke Banten
tidak melalui jalan seperti layaknya manusia kebanyakan. Tapi menyelam
dari sumber air zam-zam di Mekah hingga menembus gunung Karang yang
masih wilayah Pandeglang.
Namun saat akan keluar dari dasar bumi di kawasan Gunung Karang
tersebut dia terdengar suara agar ia tidak keluar ke permukaan atau ke
daratan dari tempat tersebut. Selanjutnya ia berjalan melalui perut bumi
hingga sampailah pada wilayah Cibulakan, Cimanuk.
Bekas keluarnya Syech Maulana Mansyurudin di Cibulakan tersebut
akhirnya berubah menjadi mata air yang deras sekali. Luapan mata air
tersebut semakin hari semakin besar bak Lumpur Lapindo di Sidoarjo.
Bahkan lebih dahsyat lagi. Jika dibiarkan maka wilayah Pandeglang akan
tenggelam.
Melihat kejadian tersebut akhirnya Syech Mansyurudin yang dikenal
sebagai waliyullah ini bermunajat kepada Allah. Atas petunjuk dari
Allah, maka Syech Mansyrudin menutup sumber mata air tersebut dengan
mushaf Al Qur’an.
Berkat ijin Allah, sumber mata air dapat ditutup dengan mushaf
alqur’an yang selanjutnya berubah menjadi batu yang dinamakan batu
qur’an. Hingga saat ini air bekas sumber mata air tersebut masih
mengalir. Namun tidak memancar sangat deras yang dapat membahayakan
manusia berkat karomah Syech Mansyurudin. (haryono/Dms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar